PARADIGMA ILMU

Authors

  • Siti Salwa Yusyifa Salwa UIN Antasri Banjarmasin
  • Muhammad Zainal Abidini UIN Antasari Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.69782/almanba.v10i1.47

Abstract

Paradigma ilmu merupakan konsep mendasar yang membentuk cara pandang ilmuwan dalam memahami dan menganalisis fenomena ilmiah. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Kuhn, yang menggambarkan perkembangan ilmu sebagai proses revolusioner yang ditandai dengan perubahan paradigma. Artikel ini membahas lima paradigma utama dalam ilmu pengetahuan, yaitu positivisme, post-positivisme, interpretif, kritis, dan konstruktivisme. Positivisme berfokus pada realitas objektif melalui metode empiris, sedangkan post-positivisme berupaya memperbaiki kelemahan positivisme dengan menekankan pentingnya triangulasi metode. Paradigma interpretif mengedepankan makna subjektif dari realitas sosial, sementara paradigma kritis berorientasi pada transformasi sosial untuk mencapai keadilan. Paradigma konstruktivisme menolak konsep universalitas ilmu, dengan menekankan bahwa pengetahuan bersifat lokal dan terbentuk melalui interaksi sosial.

Selain itu, paradigma Islam diusulkan sebagai pendekatan alternatif yang mengintegrasikan dimensi spiritual dan material. Paradigma ini menempatkan Al-Qur'an sebagai sumber utama pengembangan ilmu dan bertujuan untuk menghilangkan dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum. Dengan pendekatan integralistik, paradigma Islam menciptakan ilmu yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan zaman, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang transendental. Pergeseran paradigma yang terjadi dari waktu ke waktu menunjukkan respons ilmu pengetahuan terhadap tantangan dan kebutuhan baru, menciptakan fondasi bagi pengembangan ilmu yang lebih relevan dan kontekstual

References

Abidin, M. Z. (2016). Pembangunan Ilmu. 257.

Chua, W. F. (1986). Radical developments in accounting thought. Accounting Review, 601–632.

Darmayasa, I. N., & Aneswari, Y. R. (2015). Paradigma interpretif pada penelitian akuntansi Indonesia. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 6(3), 350–361.

Diamastuti, E. (2015). Paradigma ilmu pengetahuan sebuah telaah kritis. Jurnal Akuntansi Universitas Jember, 10(1), 61–74.

Guba, E., & Lincoln, Y. S. (1981). Effective evaluation (Vol. 1).

Irawati, D., Natsir, N. F., & Haryanti, E. (2021). Positivisme, Pospositivisme, Teori Kritis, dan Konstruktivisme dalam Perspektif “Epistemologi Islam.” JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 4(8), 870–880.

Muslih, M. (2021). Filsafat Ilmu; Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan (Vol. 1, Issue 1). Lesfi.

Salam, S. (2019). Rekonstruksi Paradigma Filsafat Ilmu: Studi Kritis Terhadap Ilmu Hukum Sebagai Ilmu. Ekspose: Jurnal Penelitian Hukum Dan Pendidikan, 18(2), 885–896.

Surajiyo, F. I., & di Indonesia, P. (2010). Suatu Pengantar, cet. Ke-V, Jakarta: Bumi Aksara.

Tjahyadi, S. (2015). Refleksi Paradigma Ilmu-ilmu Sosial. Humanika, 22(2), 47–57.

Downloads

Published

2025-06-23

Issue

Section

Articles